The curse

Oh, the less I know the better
Tame Impala hit my head so hard this noon
//we can sleep with whoever we want//
//but can we give our love
to everyone who needs it//
So, baby answer me right now
It’s better late than never
So, baby answer me right now
//Belle ou moi, c’est jamain bon!//
//Moi ou elle, c’est jamais bon!//
Oh, love makes you blind
Oh, blindness makes you bind
Oh, in this world
I wish I have to love
Anyone else but
Me.
I want to love me,
shall I broke us apart
to free from this misery
So, baby call me again
Because the sparks just flew away
Far from me and you //river of happiness//
//last time you touch me//
Now dry like dessert of despair
But your smell of cigarettes, pull me away
And come back to you
//so honey what should I do?
Say that you’re fool//
Please tell me, what my lips taste like?
Because none of these boys could handle this torn
Or should you go back to where you used to?
It’s better late than never
So baby, made up your mind
Cleared up your vision //I have kissed you for the last time//
//for the love, for the laughter, for the pain
I’m terrible, so sorry//
You know me than anybody me else
Yet you kill me with these undefined feelings
Where my soul should go? //no, love its not your fault, it is me. You said//
But look how misery we have made, those anxious I couldn’t calm
And your laughter that comes from somebody else’s jokes //slip back, please//
Dear my love, can I still calling you my love? //merci!//

Eksil

Tetua menepuk pundakku ketika matahari surut di horizon barat
Tetua dengan matanya yang tegas, menandakan bahwa ia adalah orang yang mesti dipatuhi
Namun dalam samar biru dan oranye, kulihat gurat kelembutan menyungging di wajahnya.
Mestilah ia tahu, betapa menjadi aku selalu berat
Aku, Soka, anak yang hadir ketika perempuan-perempuan melahirkan di masa perang
Aku tangisan yang pertama dicipta dewata
Tahukah kau siapa yang pertama menangis di dunia?
Ialah Vawa, manusia kedua setelah Aram. Vawa menangis di taman pengetahuan, di sisi kanan oase nafsu. Vawa adalah pemberontak yang lembut, seperti senyum tetua, dan pemberani. Aram adalah kebijaksanaan dewata yang dimaterialkan jadi manusia.
Aram dan Vawa bukan kekasih, tidak berkawan, tidak bermusuhan. Aram dan Vawa adalah dua makhluk yang sama-sama kenal satu dosa.
Keingintahuan.
Setidaknya begitu bagi dewata, sehingga setelah Aram sepakat dengan Vawa untuk memakan buah pengetahuan artinya mereka berdua adalah eksil dari nirwana.
Aram merasa mengkhianati dewata, ia berubah merah.
Serupa setan, eksil pertama nirwana.
Di hati Aram lahirlah kawanku bernama Murka. Kelahiran Murka begitu melelahkan, membakar kebijakan Aram, memantik kembang api di kepala.
Aram marah pada dewata, pada dosanya, dan pada Vawa yang bagi dirinya bukan siapa-siapa
Vawa si pemberontak seketika melunak air mukanya
Dan lahirlah aku, Soka, dari kedua matanya
Sebelum keduanya pergi ke luar nirwana
Dewata memberikan kesempatan bagi keduanya berkemas
Mengambil buah-buah, air, tanah, akar, dan batu untuk dibakar
.

P. S
Tidak jelas mau cerita apa, tapi yang pasti aku sedang ingin menulis saat itu

Menuju

Aku adalah kesia-siaan
Meskipun diteriakan
Atau mati di garda terdepan
Aku tetap kesia-siaan
Meskipun ide melesat bagai aduan
Atau kata-kata buruk aku simpan
Aku tetap kesia-siaan
Meskipun riuh ramai dering pesan
Atau cinta mengucuri aku dari keran
Aku tetaplah kesia-siaan
Sebab tidak ada yang bisa kupersalahkan
Selain aku yang tetap kesia-siaan

Samsara

Seperti arkana mayor bernama kematian
Aku ingin selesai tiba di muka
Dan sebelum mulai datang kembali
Di ruang antara, aku ingin istirahat
Lalu memuji diriku sebanyak-banyaknya
Dan menghina episode-episode yang redam dan hilang sendiri
Aku adalah bintang yang paling keras melukai diri sendiri
Namun paling kuat memulihkan diri sendiri
Jika awal datang
Aku telah menggunakan lagi baju zirah
Dan memulai lagi pertarungan
Hingga akhir datang lagi
Dalam satu samsara