Waktu beku di ujung lidahmu
Yang berkelok di telingaku
Menanamkan kebohongan dan janji palsu
Misalnya seperti malam yang masih muda, dan jalanan ibukota belum sepenuhnya aku rekam di kepala
Misalnya musik-musik orkestra, yang kita nikmati setelah usai bertandang ke sinema
Atau seperti bakmi di mangkok-mangkok yang kita tumpuk di pinggir meja
Semuanya kupahami, seperti keringat di pelipismu
Hanya mengucur
Tapi janji palsu itu terus menahanku untuk mengayuh menuju kematian
Dan sedikit, meski sulit, aku bisa tetap ada di sini
Bernafas, menepuk-nepuk botol berisi kehidupan
Meskipun aku tahu, aku rasa, ini semua sementara
Tapi angin masih mengembus bau masakan kesukaan, laut masih asin rasanya, lilin masih menetes panas di pipiku, dan kau masih ada meminjam ragaku untuk baring
Dan sedikit-sedikit aku hidup lagi, meski seringkali ingin kukhianati diri