Tenang

Barangkali manusia memang benang-benang kusut
Yang saling menyilang, menjerat, mengikat, membunuh, melekat, merekat
Tetapi juga mengurai, melepas, memutus, memisah

Jika Dazai mati pada kecintaannya –serta kebingungannya pada manusia
Serta romantisasinya atas keinginan untuk mati
Maka aku salah satu pengikutnya yang setia

Bagiku, yang tentu sulit diterima bagimu, menjadi jahat adalah aku menjadi baik
Bagimu, aku yang menghisap pati-pati kehidupanmu…
…menyedot duit-duitmu, waktu-waktumu, tenaga-tenagamu
Adalah dosa yang tak terampuni
Sebab aku adalah sesuatu yang kau miliki
Dengan begitu, aku harusnya tunduk padamu

Tetapi kini aku mengurai darimu, aku pergi darimu
Aku menjadi jahat padamu, agar aku menjadi manusia yang baik untuk diriku
Jika bagimu, dan tentu kalian, aku adalah pembangkang
Maka aku adalah pembangkang yang beruntung

Sebab selama dua-puluh-tiga tahun hidupku, akhirnya aku bisa pergi jauh
Dari kalian dan darimu
Meski berkali-kali aku tenggak wine
Dan menjadi huyung satu jam setelahnya
Kemudian kutemukan tubuhku tergolak di bak mandi
Dengan mata sembab dan kaki lebam
Meski kadang ketika aku hilang
Aku kembali dengan tangan yang bergores darah

Aku menjadi jahat agar menjadi manusia yang baik bagi diriku
Aku mencium kebebasanku
Meski harus berkali-kali meminta kematian datang menyapaku
Dan berkali-kali pula aku tenggak obat yang tak aku kenal wujudnya
Tetapi kini aku bebas mencumbu diriku